JERAMI PADI FERMENTASI ( STARBIO )
Saat ini awal bulan Oktober, pelaku utama / petani padi sawah di Kecamatan Kuala mulai panen raya. luas lahan sawah di kecamatan Kuala mencapai 900an hektar dengan produksi rata - rata 8,5 ton per hektar. Jika dihitung berpedoman pada hasil penelitian BPTP bahwa jerami padi 45 - 50 persen dari jumlah produksi gabah , maka potensi jerami di kecamatan Kuala sangat besar untuk digunakan sebagai sumber pakan ternak sapi.
Langkah Kerja Cara Pembuatan :
Gambar 1. Saat panen padi di wkp3k cot batee III kawasan Kecamatan Kuala.
Jerami padi adalah sisa dari tanaman padi yang mengandung serat kasar tinggi dan kandungan nutrisi yang rendah, namun dengan sedikit perlakuan melalui proses fermentasi akan dapat meningkatkan kualitas nutrisi jerami dan menurunkan kadar serat kasar, sehingga kualitas jerami sebagai pakan ternak menjadi lebih baik.
Gambar 2. Ternak sapi diberikan pakan jerami padi.
Pembuatan Jerami Padi Fermentasi.
Pembuatan jerami padi fermentasi dengan sistem
terbuka. Proses fermentasi terbuka dilakukan pada tempat terlindung
dari hujan dan sinar matahari langsung.
Bahan-bahan yang digunakan
untuk menghasilkan 1 ton jerami fermentasi adalah :
1 ton jerami padi
segar, Probion (probiotik) 2,5 kg, Urea 2,5 kg, dan air secukupnya.
Proses pembuatan dibagi dua tahap, yaitu tahap
fermentatif dan pengeringan serta penyimpanan.
Pada tahap pertama :
Jerami padi yang baru dipanen dari sawah dikumpulkan pada tempat yang
telah disediakan ( Berandang : Aceh ), dan diharapkan masih mempunyai kandungan air 60%.
Jerami padi segar yang akan dibuat menjadi jerami padi fermentasi
ditimbun dengan ketebalan kurang lebih 20 cm kemudian ditaburi dengan
Probion dan urea. Tumpukan jerami tersebut dapat dilakukan hingga
ketinggian sekitar 3 meter. Setelah pencampuran dilakukan secara
merata, kemudian didiamkan selama 21 hari agar proses fermentatif dapat
berlangsung dengan baik.
Tahap kedua:
Adalah proses pengeringan dan
penyimpanan jerami padi fermentasi. Pengeringan dilakukan dibawah sinar
matahari dan dianginkan sehingga cukup kering sebelum disimpan pada
tempat yang terlindung. Setelah proses pengeringan ini, maka jerami
padi fermentasi dapat diberikan pada ternak sebagai pakan pengganti
rumput segar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar