Jumat, 18 Oktober 2013

BUDIDAYA TANAMAN NAGA

BUDIDAYA TANAMAN KAYA KHASIAT 

        Buah naga atau Dragon Fruit adalah salah satu buah-buahan yang memiliki nilai jual yang cukup tinggi sehingga sangat diminati oleh para petani. Buah yang memiliki kulit mirip sisik naga menurut mitologi masyarakat Tiong Hoa ini memang laris manis di pasaran karena dipercaya memiliki khasiat yang banyak untuk tubuh.

Persiapan Fase Awal Penanaman.
Tanaman Buah Naga adalah tanaman sejenis kaktus, sehingga lebih cocok ditanam pada ketinggian 20 hingga 500 meter DPL, tanah harus gembur, poros dan juga mengandung banyak bahan organik. Persiapan pembibitan dengan stek / patahan cabang / buku yang ditanam dalam polybeg untuk memudahkan perawatan dan pemeliharaan pada fase awal.



Gambar 1. Fase pembibitan dalam polybeg.

        Hal yang harus diperhatikan adalah pohon buah naga memang tidak memiliki batang primer yang kokoh. biasanya tumbuh dan memanjat pada penopang. oleh karena itu perlu dipersiapkan penopang / tiang panjat yang kokoh, dapat terbuat dari kayu besi atau tiang semen beton.

 
Gambar 2. Batang penyangga tanaman naga terbuat dari semen beton

Langkah penanaman tanaman buah naga :
Tanamlah bibit yanaman buah naga di lahan  yang suburdengan pengairan dan pemupukan yang cukup. proses pengairan untuk masa awal dilakukan 1 sampai 2 kali dalam sehari. 
Jarak tanam diusahakan jangan terlalu rapat bisa 1,5 X 2 meter atau 2 X 2 meter.

Gambar 3. Tanaman Naga Tumbuh Baik Menjelang fase Produksi.
Pemeliharaan tanaman naga .
Yang harus diperhatikan selain penyiraman dan pemupukan adalah pemangkasan. Pangkaslah batang primer pada kondisi dimana tingginya telah mencapai bagian paling atas tiang.
Setelah pemangkasan biasanya akan tumbuh tunas baru sehingga batang memiliki cabang sekunder. cabang - cabang inilah yanag akan berfungsi sebagai tempat munculnya buah naga. Pada umumnya saat berbunga harus dibantu penyerbukan oleh manusia  untuk mengoptimalkan pembentukan buah.

Gambar 4. Fase berbunga, penyerbukan dan berbuah.

Fase panen saat buah naga telah matang ditandai dengan perubahan warna kulit yang sempurna

 
Gambar 5. Buah Naga Merah setelah masa panen.

FERMENTASI JERAMI PADI

JERAMI PADI FERMENTASI ( STARBIO )

      Saat ini awal bulan Oktober, pelaku utama / petani padi sawah di Kecamatan Kuala mulai panen raya.  luas lahan sawah di kecamatan Kuala mencapai 900an hektar dengan produksi rata - rata 8,5 ton per hektar. Jika dihitung berpedoman pada hasil penelitian BPTP bahwa jerami padi 45 - 50 persen dari jumlah produksi gabah , maka potensi jerami di kecamatan Kuala sangat besar untuk digunakan sebagai sumber pakan ternak sapi.
Gambar 1. Saat panen padi di wkp3k cot batee III kawasan Kecamatan Kuala.

       Jerami padi adalah sisa dari tanaman padi yang mengandung serat kasar tinggi dan kandungan nutrisi yang rendah, namun dengan sedikit perlakuan melalui proses fermentasi akan dapat meningkatkan kualitas nutrisi jerami dan menurunkan kadar serat kasar, sehingga kualitas jerami sebagai pakan ternak menjadi lebih baik.

Gambar 2. Ternak sapi diberikan pakan jerami padi.

Pembuatan Jerami Padi Fermentasi.
        Pembuatan jerami padi fermentasi dengan sistem terbuka.  Proses fermentasi terbuka dilakukan pada tempat terlindung dari hujan dan sinar matahari langsung. 
Bahan-bahan yang digunakan untuk menghasilkan 1 ton jerami fermentasi adalah : 
1 ton jerami padi segar, Probion (probiotik) 2,5 kg, Urea 2,5 kg, dan air secukupnya.

Langkah Kerja Cara Pembuatan :
Proses pembuatan dibagi dua tahap, yaitu tahap fermentatif dan pengeringan serta penyimpanan. 
Pada tahap pertama : 
Jerami padi yang baru dipanen dari sawah dikumpulkan pada tempat yang telah disediakan ( Berandang : Aceh ), dan diharapkan masih mempunyai kandungan air 60%. Jerami padi segar yang akan dibuat menjadi jerami padi fermentasi ditimbun dengan ketebalan kurang lebih 20 cm kemudian ditaburi dengan Probion dan urea. Tumpukan jerami tersebut dapat dilakukan hingga ketinggian sekitar 3 meter.  Setelah pencampuran dilakukan secara merata, kemudian didiamkan selama 21 hari agar proses fermentatif dapat berlangsung dengan baik.  
Tahap kedua:  
Adalah proses pengeringan dan penyimpanan jerami padi fermentasi. Pengeringan dilakukan dibawah sinar matahari dan dianginkan sehingga cukup kering sebelum disimpan pada tempat yang terlindung. Setelah proses pengeringan ini, maka jerami padi fermentasi dapat diberikan pada ternak sebagai  pakan pengganti rumput segar.

Senin, 23 September 2013

LADA SI CUPAK

LADA SI CUPAK DARI LAMPUNG

        Sejarah adalah masa lalu, hari ini kenyataan dan hari esok adalah harapan, cita - cita, target, dan perubahan menjadi lebih baik. 
           Dalam sejarah , Aceh dikenal sebagai pengekspor lada ke manca negara dengan kualitas No.1, hingga di Aceh  dikenal " LADA SI CUPAK ". belajar dari sejarah kejayaan di bidang perkebunan membawa Aceh dikenal oleh oleh bangsa - bangsa lain di dunia. Namun saat ini " Lada Si Cupak " tinggal sejarah karena pada kenyaatan saat ini lada di pasaran Aceh adalah produk dari propinsi lain terutama Lampung. Kenyaatan itu menggugah Kepala Badan Penyuluhan Propinsi Aceh dan Dinas Perkebunan Propinsi Aceh mengirim Penyuluh Pertanian dan Perkebunan untuk Belajar tentang Budidaya Lada di Propinsi Lampung, Propinsi Lampung merupakan produsen lada.
Gambar 1. Foto Bersama Setelah Praktek di perkebunan Lada " Natar " Propinsi Lampung.

1. Karakteristik Tanaman Lada.
(a). Tanaman tahunan yang memanjat, namun saat ini telah dihasilkan jenis lada perdu tanpa tiang panjat. (b).Batang berbuku dengan tinggi mencapai 10 meter, namun dipangkas bentuk dengan tinggi 2 meter. (c). Termasuk tanaman dikotil, bijinya akan tumbuh memebentuk akar lembaga dan berkembang menjadi akar tungggang. (d). Memiliki satu batang dengan dua macam cabang. (e). Daun lada berbentuk bulat telur dengan pucuk meruncing, tunggal, bertangkai panjang 2 - 5 cm dan membentuk aluran bagian atasnya. ( f ).Bunga berbentuk malai, agak menggelantung, panjang 3 - 25 cm, tidak bercabang, berporos tunggal dan terdapat sekitar 150 bunga kecil. (g).Buah lada tidak bertangkai, berbiji tunggal, berbentuk bulat, berdiameter 4 - 6 mm dan berdaging.

2. Varietas Lada Unggul Di Lampung. 
Tanaman Lada di Propinsi Lampung saat ini memiliki varietas unggul yang dikembangkan yaitu varietas Natar I dan varietas 
Gambar 2. Proses belajar dan menggali pengalaman Pelaku utama/petani lada tentang cara pemeliharaan tanaman lada panjat dan lada perdu di Natar Propinsi Lampung.

3. Syarat Tumbuh Tanaman Lada.
Untuk dapat menghasilkan lada yang baik perlu diperhatikan kebutuhan tanaman lada terhadap iklim, dan kondisi lahan.
A. Iklim.
a). Curah hujan antara 2000 - 3000 mm / tahun atau rata - rata 2300 mm / tahun.  b). Suhu udara terbaik antara 21 - 27 derjat celcius pada pagi hari, 26 - 32 derjat celcius pada siang hari dan 24 - 30 derjat celcius pada sore hari. c). kelembaban udara yang dikehendaki oleh tanaman lada 50 - 100 %.
B. Kondisi lahan.
Umumnya lada tumbuh baik pada tanah Podsolik, Andasol, Latosol dan Granosol dengan tingkat kesuburan dan drainase yang baik. drainase yang kurang baik dapat mengakibatkan jamur tumbuh dan berkembang lebih cepat. 
Selain jenis dan sifat tanah,  pertumbuhan dan produktifitas lada pun dipengaruhi oleh kedalaman air tanah. karena akar lateral dan akar serabut lada letaknya di dalam tanah relatif dangkal.

4. Kegiatan Budidaya Tanaman Lada, meliputi : 
a). Persiapan Lahan. b). Pengolahan lahan. c). Pembuatan bedengan. d). Pembuatan Lubang tanam.  e). Persiapan Tiang panjat. f). Penanaman. g). Pemeliharaan yaitu : Pengaturan pertumbuhan tanaman, Pemangkasan. h). Pemupukan. i). Pengendalian hama dan penyakit. j). Penentuan saat panen.

Gambar 3.  Adopsi metode persemaian bibit tanaman lada di Kebun Percobaan " Cahaya Negeri " Kab. Lampung Utara. 
 tanaman lada varietas unggul " Natar I ". di Propinsi Lampung.

Jumat, 06 September 2013

ADA APA DENGAN KRESEK

PENGENDALIAN PENYAKIT KRESEK PADA TANAMAN PADI

        Penyakit kresek atau Hawar daun bakteri ( HDB ) atau Bacterial Laeaf Blight ( BLB ) disebabkan oleh bakteri xanthomonas Oryzae. yang dapat mengkontaminasi tanaman melalui tanah, benih sampai masa pindah tanam. Selanjutnya setelah tanaman terkena dapat menularkan ketanaman lainnya melalui media air atau gesekan antar tanaman. 
      Akibat yang ditimbulkan penyakit kresek, pada fase awal tanam ( < 30 HST ) : Bagian daun dan titik tumbuh akan menggulung, berwarna hijau kelabu dan seperti tersiram air panas. pada masa pertumbuhan awal dampak penyakit tidak/ sedikit terlihat, sehingga terkadang dianggap tidak penting, padahal pada masa vegetatif inilah masa rentan proses masuknya penyakit kedalam tanaman yang selanjutnya pada fase generatif menimbulkan hawar berwarna coklat pada tepi dan ujung daun yang tingkat keparahannya akan terlihat pada umur 75 HST.

Jumat, 02 Agustus 2013

MASAKAN DAGING RENDANG MENU LEBARAN

MASAKAN RENDANG PADANG

        Saat menjelang hari raya Idul Fitri , sehari sebelumnya di Aceh ada tradisi hari meugang ( makan daging ). tradisi itu masih bertahan sampai saat ini dan menjadi salah satu ciri dari kekhasan Aceh sebagai daerah yang sangat berpotensi dari sektor peternakan komoditi  ternak besar yaitu sapi dan kerbau.
        Meski di Aceh terkenal berbagai macam cara pengolahan hasil ternak dan makanan olahan lainnya, seperti masak daging merah, masak putih, masak kecap, dendeng, rendang dan lain lain, namun tidak ada salahnya jika kita memperkaya cita rasa dengan menu asal dari daerah lain seperti rendang padang, meski hampir sama dengan rendang Aceh tetapi ada sedikit perbedaan bumbu dan cara pengolahan.
 
Gambar 1. Suasana Pasar Daging dan Masyarakat Aceh 
                       Membeli Daging Pada Hari Meugang Di Bireuen.

        Adapun saat membuat rendang padang, seperti halnya masakan lain perlu disiapkan bahan terlebih dahulu.
Bahan - bahan :
(1). 1 Kg daging sapi ( Paha ) dipotong sesuai selera. (2). 2 batang serai,di potong 2 bagian dan di geprek. ( 3). 1 Lembar daun kunyit. (4). 1 Buah asam Kandis (5). 5 helai daun jeruk purut. (6). 2 Liter santan kental. (7). garam secukupnya.
Bahan Bumbu Halus :
(1). 250 gram Cabe merah. (2). 10 bawang merah. (3). 5 siung bawang putih. (4). 25 gram lengkuas segar, dikupas. (5). 25 gram jahe, dikupas.

Gambar 2. Potongan daging sapi secara melintang untuk masakan rendang.

Langkah Kerja membuat rendang padang :
 1. Ungkep daging dengan bumbu halus, biarkan air daging keluar dan tunggu hingga air ungkepan kering.
2. Tuang santan, kemudian masukkan semua bumbu kecuali bumbu pelengkap, dan aduk hingga rata.
3. Aduk-aduk santan hingga santan mendidih dan jangan sampai santan pecah.
4. Kecilkan api, masak sampai daging rendang dan bumbu mengeluarkan minyak.
5. Masukkan bumbu pelengkap daging rendang padang, aduk rata.
6. Masak terus sambil sesekali diaduk-aduk agar tidak lengket. Masak sampai bumbu rendang agak mengering atau berdedak dan berwarna coklat.
7. Sajikan dengan nasi hangat.
Tips Membuat Daging Rendang Padang :
1. Saat memasak menggunakan santan agar santan tidak pecah, cara yang sebaiknya dilakukan adalah Gunakan gerakan menimba saat mengaduk-aduk santan ketika proses memasak. Hal ini bertujuan untuk mencegah agar santan tidak pecah saat dimasak.
2. Kalau ingin daging cepat empuk, saat setelah daging dicuci dan dipotong-potong, sebaiknya dipukul-pukul dulu atau digeprak agar daging menjadi agak pipih, baru kemudian dimasak dan diungkep dengan bumbu.


Gambar 3. Masakan Rendang Padang Siap Santap.

Rabu, 31 Juli 2013

APRESIASI KEPALA BPTP BANDA ACEH KEPADA PENYULUH BP3K KUALA

UJUNG TOMBAK DI BASUH  EMBUN

       Di bulan ramadhan yang penuh rahmat, aktifitas di BP3K kuala seperti hari - hari biasa dijalani oleh penyuluh pertanian menjalankan tugas dan fungsinya, karena bulan ramadhan adalah bulan penuh kemuliaan dan mendapatkan pahala yang berlipat ganda, mudah - mudahan apa yang dilakukan oleh penyuluh di wilayah kerjanya menjadi amal ibadah terhadap keilmuan yang disebarkan, karena memang penyuluh pada dasarnya adalah membagi ilmu pengetahuan dan teknologi sesuai yang dibutuhkan oleh pelaku utama dan pelaku usaha sebagai mitra, fasilitator, inovator, dan
        Pada hari selasa tanggal 30 Juli 2013, penyuluh di wilayah kerja BP3K kuala tidak menduga akan dikunjugi oleh Kepala BPTP Banda Aceh beserta rombongan, karena apa yang dilakukan oleh penyuluh dalam pengujian tanah sawah menggunakan Perangkat Uji PUTS  semata - mata hanya berupaya agar petani sawah selaku pelaku utama mendapatkan rekomendasi yang tepat dan dapat dipertanggungjawabkan tentang penggunaan pupuk pada lahan sawah di wilayah kerja masing - masing Penyuluh lingkup BP3K Kuala.
        Saat siang hari menjelang, panas terik matahari semakin terasa di kulit kami meski berada di dalam gedung BP3K Kuala, namun terasa sejuk disaat Kepala BPTP berkunjung mengapresiasikan hasil kerja penyuluh dalam pengujian tanah sawah yang dilakukan beberapa waktu yang lalu di bulan Mei 2013. Kami tidak pernah berpikir akan mendapat apresiasi seperti itu karena memang tugas penyuluh untuk meningkatkan produksi gabah melalui berbagai cara seperti penggunaan varietas unggul,  pola tanam legowo,     dan juga rekomendasi pupuk spesifik lokasi.


        

Minggu, 23 Juni 2013

KIAT MEMBELI DAGING SAPI UNTUK KONSUMSI

MENGENAL DAGING SAPI BERKUALITAS BAIK

       Hari meugang bagi masyarakat aceh memiliki arti tersendiri, salah satu budaya warisan indatu yang pantas dilestarikan. meski tidak diwajibkan tetapi budaya meugang merupakan cerminan masyarakat aceh yang mengerti kebutuhan gizi dalam menu makanan untuk dikonsumsi, walaupun tidak setiap hari mengkonsumsi daging setidaknya 2 kali setahun pasti diusahakan untuk dapat membeli daging.
       Selama ini jika hari meugang dapat dipastikan sapi - sapi yang di sembelih adalah sapi - sapi sehat memenuhi standar nasional indonesia ( SNI ) dibawah pengawasan dokter hewan. namun seiring perjalanan waktu terkadang ada pedagang yang kurang bertanggungjawab, untuk itu perlu dibekali cara mengetahui daging yang layak konsumsi bagi konsumen. hal ini hanya untuk lebih selektif dalam memilih daging sapi yang sehat.
       Adapun ciri - ciri daging sapi yang berkualitas baik adalah :
1. Warna daging cerah
2. Tidak berlendir.
3. Daging Lokal berwarna merah terang, sedangkan sapi impor warna merah tua.
4. Warna Daging sapi muda merah muda, sedangkan sapi sudah tua warna daging merah tua.
4. Aroma khas daging agak manis.
5. Daging tampak seperti basah tetapi kalau dipegang cenderung kering dan kenyal.
6. Aroma khas daging, harum manis.
7. Perhatikan jeroan sapi ( Hati warna kecoklatan, permukaan rata, tidak ada bercak putih, kalau ditekan tidak ada terasa seperti pasir.)

       Adapun ciri - ciri daging sapi yang berkualitas tidak baik adalah :
1. Warna keabu-abuan,kehijauan,kehitaman.
2. Berlendir dan bau menyengat.
3. Jika berair, dapat diduga daging sapi gelonggongan ( dimimunkan air dalam jumlah banyak sebelum dipotong/disembelih ).
4. Harga daging terlalu murah dibandingkan harga pasar.
5. Jeroan ( Hati berwarna bercak putih,bercak hitam, pucat ).
6. Aroma menyengat,berbau.
7. Daging lembek, tidak kenyal.
8. Paru warna hitam

Adapun ciri - ciri daging sapi aceh adalah :
1. Serat  daging lebih halus dibandingkan bangsa sapi lain.
2. Tekstur daging lebih padat tetapi lentur.
2. Aroma daging lebih khas, harum manis.
3. Rasa daging lebih gurih
4. lemak daging ( aceh: Gapah ) kurang. kecuali sudah banyak diberikan pakan konsentrat lebih berlemak.
5. Jika dihari meugang, perhatikan bulu kaki dekat kuku saat digantung bulu lebih halus, kuku lebih kecil dibandingkan sapi blasteran / sapi IB.

Gambar . Daging Sapi Blasteran ( IB ) atau impor.

 Adapun cara membedakan daging sapi jantan atau daging sapi betina adalah :
1. Jika dalam keadaan digantung karkas sapi, perhatikan pecahan kukunya , sapi betina lebih besar pecahan kuku.
2. Cari tahu potongan kepala sapi, untuk melihat apakah sapi betina atau jantan.
3. Perhatikan besaran paha belakang, sapi betina lebih kecil.
4. Cari tahu apakah ada testes atau tidak dimeja pedagang.
5. Perhatikan tekstur daging, daging sapi betina lebih lembek dan rongga serat daging lebih luas.

      Sedangkan untuk membedakan sapi usia muda atau sapi yang sudah sangat tua disembelih, perhatikan warna daging. sapi muda warna daging merah muda cerah, sedangkan sapi tua dagingnya berwarna merah tua. namun saat melihat warna daging harus bisa membedakan antara warna daging sapi tua dengan warna daging sapi bali. karena sapi bali warnanya juga agak merah tua hanya beda dari tekstur daging.

Minggu, 16 Juni 2013

KEONG MAS SUMBER PAKAN ITIK

MENJADIKAN MUSUH SEBAGAI SAHABAT

       Bagi sebagian petani sawah, keong mas merupakan hama yang merusak tanaman padi bahkan dapat menggagalkan target produksi gabah yang ingin dicapai. dapat dimaklumi karena serangan keong mas sangat dahsyat secepat perkembangan populasi dan setinggi kandungan protein yang dimilikinya.
       Tidak heran sebagian petani menempuh cara - cara instan tanpa pertimbangan kelestarian lingkungan dalam mencari solusi mengatasi masalah yang dihadapi, seperti menggunakan samponi yang terkesan membantu mengatasi masalah namun dibalik itu sebenarnya meninggalkan kerusakan tanah.
       Setiap yang dicipta tentu punya makna dan setiap racun tentu ada penawar, begitu juga Keong Mas, seindah nama dan warnanya juga memberi manfaat meski diawali dengan keresahan, yang diperlukan adalah sedikit waktu dan tenaga untuk mengelola potensi hama menjadi sumber protein hewani bagi komoditi pendukung yaitu ternak itik.
Gambar 1. Keong Mas masa dewasa siap bergenerasi

      Kandungan protein yang tinggi pada daging keong mas dan kandungan sumber mineral pada cangkangnya, dapat digunakan sebagai bahan pakan untuk formulasi pakan ternak itik, tentunya dengan sedikit perlakuan untuk merombak zat-zat anti nutrisi yang terkandung untuk mengatasi keracunan pada sebagian ternak. namun yang terpenting diketahui adalah bagaimana cara memformulasikan jumlah pakan sehingga sesuai dengan kebutuhan ternak.
Gambar 2. Ternak itik sumber ekonomi dan protein keluarga tani.
       Keong mas meski dapat diberikan secara lansung, tetapi lebih baik diberikan dalam bentuk olahan tepung untuk mengurangi resiko bagi sebagian ternak yang rentan anti nutrisi, juga dapat disimpan dalam jangka waktu lebih lama sehingga pemberian dalam foemula pakan bisa kontinyu.
Adapun kandungan nutirisi dari keong mas adalah sebagai berikut :
1. Protein 10,45 %.
2. Lemak 0,37 %
3. Kadar Abu 1,74 %.
4. Serat Kasar 0,61 %.
5. Rendemen 18 %.
Pemberian keong mas lebih baik dalam bentuk tepung atau diolah terlebih dahulu, Sedangkan Kandungan nutrisi pada tepung daging keong mas adalah :
1. Protein 13,58 %
2. Lemak 0,79 %.
3. Kalsium ( Ca ) 29,33 %.
4. Phosphor ( P ) 0,13 %.
Kandungan Nutrisi pada cangkang keong mas sebagai berikut :
1. Protein 2,94 %.
2. Lemak 0,12 %.
3. Kalsium ( Ca ) 29,35 %.
4. Phosphor ( P ) 0,19 %.
Penggunaan tepung daging keong mas dalam formula pakan itik dapat digunakan 1 - 10 %, sedangkan tepung cangkang keong mas dapat digunakan 1-5 %.


Sabtu, 08 Juni 2013

MANFAAT PUPUK ORGANIK DI LAHAN SAWAH

MENYEMBUHKAN TANAH SAWAH YANG SAKIT

  Hasil uji sample tanah seperti tercantum pada lampiran surat pemberitahuan hasil uji PUTS, diketahui di lahan sawah Desa Kuta baroe kandungan Nitrogen rendah, hal itu dapat disebabkan kandungan nitrogen ( N ) dalam tanah mudah berubah bentuk dan terjadi penguapan. Oleh sebab itu pemupukan Urea sangat dianjurkan dilakukan secara bertahap.
Sedangkan status fosfor ( P ) dan Kalium  ( K ) diketahui tinggi disebabkan lahan sawah di desa Kuta Baroe mempunyai tekstur Liat dengan kandunga C Organik rendah dan sangat rendah.
Tekstur tanah liat dengan C Organik rendah menyebabkan pupuk NPK, Urea dan unsur hara lainnya yang diberikan terikat oleh liat tanah sehingga tidak dapat diserap oleh tanaman padi.
Untuk itu sangat dianjurkan penggunaan pupuk organik pada lahan sawah di Desa Kuta Baroe. Pupuk organik merupakan media berkembang mikrobia tanah seperti (  bakteri pengurai, fungi ) yang dapat menyuburkan tanah, melepas ikatan liat tanah sehingga pupuk NPK dan unsur hara lain dapat diserap oleh tanaman padi.
Sedangkan PH ( kemasaman tanah ) di Desa Kuta Baroe diketahui Netral. sehingga hanya diperlukan pengaturan air secara berselang.
     Berdasarkan hasil uji tanah tersebut, untuk lahan sawah di desa Kuta Baroe di Rekomendasikan penggunaan pupuk NPK phoska 120 Kg per Hektar, Urea 211 Kg per Hektar, KCL 12 Kg per Hektar, dan Pupuk Organik 1000 Kg ( 1 Ton ) per Hektar.
Gambar. Proses Pemeriksaan Sample Tanah Menggunakan PUTS.


Bagaimana dengan keadaan tanah pertanian kita sekarang  ?- Kondisi kandungan C Organik pada lahan   pertanian ( sawah dan kering ) sangat rendah ( rata-rata < 2 %) Hal ini disebabkan lahan – lahan yang dikelola secara intensif tanpa memperhatikan kelestarian kesehatan tanah ( tanpa usaha pengembalian bahan organik ke tanah)
- Hal ini menjadi salah satu sebab terjadinya pelandaian produktifitas meskipun jenis dan dosis pupuk kimia ditingkatkan, karena tanah 
telah menjadi   SAKIT.
       Karena tanah sudah sakit maka kita perlu memperbaiki kesuburan tanah dengan menambah C organik dengan menggunakan pupuk organik hingga tanah kembali normal.
Untuk itu mari kita menggunakan pupuk organik dan kita kurangi pupuk kimia atau supaya kita memperoleh manfaat jangka panjang untuk menjaga kelestarian kesuburan tanah. Selain itu kita peroleh manfaat lain yaitu meningkatkan produksi pertanian.

PUPUK ORGANIK

     Pupuk Organik adalah pupuk yang sebagian besar atau seluruhnya terdiri dari bahan organik yang berasal dari tanaman atau hewan yang telah melalui proses rekayasa, dapat berbentuk padat atau cair yang digunakan untuk mensuplai bahan organik.
Pupuk organik  mempunyai kegunaan :
1.Dengan penggunaan pupuk organik atau   pengembalian bahan organik ke dalam tanah akan berpengaruh   pada kesuburan tanah sehingga:
 -Peningkatan 
Produksi Hasil Pertanian
 -Efisiensi Penggunaan Pupuk
 -Menjaga 
kelestarian Lingkungan Hidup
2. Memperbaiki tekstur tanah
3. Memperkaya unsur hara makro dan mikro

Lalu apa yang dimaksud dengan bahan organik tanah  ?
Bahan organik yaitu bahan yang berasal dari limbah tumbuhan atau hewan atau produk sampingan seperti pupuk kandang atau unggas. Atau dengan kata lain merupakan hasil dari pelapukan sisa – sisa tanaman dan binatang yang bercampur dengan bahan mineral tanah pada lapisan atas tanah.
Pada umumnya bahan organik mempunyai C/N rasio tinggi (lebih besar dari 30 ), sehinga bila digunakan langsung pada lahan pertanian akan mengganggu pertumbuhan tanaman karena terjadi proses fermentasi / keasaman dalam tanah.
Bahan organik tanah merupakan bagian dari tanah yang berfungsi :
1. Meningkatkan kesuburan tanah dan menyediakan mikro hara dan factor – factor pertumbuhan lainnya yang biasanya tidak disediakan oleh pupuk kimia (anorganik).
2. Tanah dengan bahan organik yang rendah ,mempunyai daya sangga hara yang rendah, sehingga pemupukan kurang efisien.
3. Tanah yang subur mengandung bahan organik sekitar 3–5%.
Sifat 
– sifat bahan organik tanah :
- Fisika : memperbaiki struktur tanah , memperbaiki aerasi tanah , meningkatkan daya menyangga air tanah, menekan laju erosi
 - Kimia : Menyangga dan menyediakan hara tanaman, meningkatkan efisiensi pemupukan, menetralkan sifat racun Al dan Fe
 - Biologi : sumber energy bagi jasad renik /mikroba tanah yang mampu melepaskan hara 
bagi tanaman.
- Mampu menyeimbangkan hara dalam tanah dan menyediakan hara bagi tanaman secara efisien.

Cara Membuat Pupuk Organik
( kompos Bokasi ).

1. Siapkan alat dan bahan:
    - Kotoran sapi
    - Sekam padi 10 %
    - Abu sekam  10 %
    - Dedak Padi 5 %
    - EM4 sebanyak 2 ml
    - Air sumur 1 liter
    - 2 ml Molase (tetes tebu/gula takengon )
2. Langkah kerja :
      - Campurkan Kotoran sapi + Sekam + Abu-sekam + Dedak padi , sesuai takaran kemudian diaduk    hingga rata.
     - Tuang campuran larutan EM4 + molase + air, kedalam campuran no.1, dan di aduk hingga merata sampai membentuk adonan dengan kadar air ± 40%.
     - Tutup gundukan campuran tadi dengan goni / plastik hitam, dalam kondisi hampa udara proses fermentasi akan berlansung cepat dan suhu meningkat.
     - 2 hari sekali dibolak balik / diaduk, kemudian ditutup kembali
     - Setelah 7 hari pupuk bokasi siap digunakan.
Gambar 2. Proses Pembuatan Pupuk Bokasi Telah Selesai.

Kamis, 16 Mei 2013

PENYAKIT LUMPUH PADA TERNAK ITIK

PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN 
PENYAKIT LUMPUH PADA TERNAK ITIK

       Itik merupakan salah satu ternak unggas yang memiliki potensi luar biasa untuk dikembangkan secara intensif. Prospek yang sangat baik, karena itik dapat dijadikan sebagai alat untuk memenuhi kebutuhan protein hewani masyarakat. Produk yang dihasilkan dari ternak itik yaitu daging dan telur. Saat ini pun banyak sekali dijumpai produk olahan dari ternak itik yang sangat digemari oleh masyarakat. Permintaan pasar terhadap produk ternak itik juga memiliki prospek yang bagus.
       Salah satu tantangan yang harus dihadapi oleh peternak yang melakukan budidaya itik adalah mengenai adanya serangan penyakit. Meskipun itik dikenal lebih kebal terhadap penyakit dibandingkan dengan ternak unggas lainnya, akan tetapi harus dipersiapkan pencegahan penyakit secara intensif. Hal tersebut dikarenakan jika penyakit sudah berhasil menyerang ternak itik, bukan saja penurunan produksi bahkan bisa terjadi kematian pada ternak itik.

       Penyakit yang perlu diwaspadai oleh peternak budidaya itik, baik skala intensif maupun yang hanya memelihara beberapa ekor sebagai sambilan saja yaitu penyakit yang menyebabkan itik yang lumpuh dan lesu. Nama penyakit ini sering disebut dengan penyakit Botulismus. Penyakit ini umumnya menyerang itik yang digembalakan.
       Gejala-gejala itik yang terserang penyakit botulismus yaitu itik lemah, lesu, dan lumpuh pada leher, kaki dan sayap. Kadang-kadang itik tidak dapat berdiri tegak, bulu mudah rontok dan jalan sempoyongan. Penyebab penyakit botulismus adalah akibat racun yang dihasilkan oleh kuman Clostridium Botulinum yang sering ditemukan pada bangkai atau tanaman yang sudah busuk.

      Pencegahan selalu lebih baik dibandingakan dengan pengobatan. Jadi, lebih baik mencegah itik terserang penyakit ini daripada harus mengobatinya. Jika, penyakit botulismus sudah terlanjur menyerang itik maka upaya pengobatan dapat dilakukan dengan cara memberikan obat laxanatia pencahar. Adapun untuk pencegahannya dapat dilakukan dengan cara menjaga kebersihan pakan dan air minum. Usahakan selalu baru dan bersih dan hindari memberikan pakan yang sudah basi, busuk dan tercemar.
      Penyebab Kelumpuhan pada Itik
     Kekurangan vitamin D yang disertai kekurangan mineral Calsium dan Fosfor menimbulkan penyakit tulang yang menyebabkan kelumpuhan pada itik. Itik yang terserang penyakit ini mengalami penyimpangan dan kelainan pada persendian kakinya.Manfaat : Mencegah kelumpuhan pada Itik (Ostelin Serbuk) dan mengobati kelumpuhan pada Itik (Ostelin Kapsul)
“Mencegah lebih baik daripada mengobati”
Kalimat di atas bukan hanya berupa slogan saja, tetapi benar adanya karena dengan mengupayakan pencegahan maka secara otomatis ternak itik akan sehat. Dengan demikian, biaya yang dikeluarkan tidak akan sia-sia dan usaha produksi peternakan pun dapat memberikan keuntungan sesuai dengan harapan. Berbagai cara pengendalian dilakukan antara lain dengan cara pemeliharaan kesehatan dan kebersihan lingkungan peternakan maupun vaksinasi terhadap penyakit tertentu yang sulit diobati.

1.Rickets Duck (kekurangan vitamin D)
Kekurangan vitamin D yang disertai kekurangan Calsium dan Fosfor dapat menimbulkan penyakit tulang yang menyebabkan kelumpuhan pada itik. Penyakit ini biasanya dinamakan “Rickets duck”. Itik yang terserang penyakit ini akan mengalami penyimpangan dan kelainan pada persendian kakinya.
Pencegahan dapat dilakukan dengan memberikan pakan yang cukup mengandung mineral calsium, fosfor da vitamin D. Ke dalam ransum itik harus ditambahkan 2% tepung tulang dan itik harus mendapat sinar matahari langsung.
2. Mycosis
Penyakit mycosis pada itik terjadi karena itik secara tidak sengaja mengkonsumsi pakan yang sudah basi atau jamur yang tumbuh di lantai (litter) kandang. Itik yang keracunan jamur terlihat lesu, nafsu makan berkurang dan dalam beberapa hari berat badan merosot tajam. Bila tidak diketahui, itik akan mati dalam waktu seminggu.
Pencegahan dapat dilakukan dengan pemeliharaan kesehatan dan kebersihan kandang yang baik. Lantai kandang secara berkala dijemur dan diusahakan tidak lembab dan diberi kapur terutama pada musim hujan.
Pengobatan penyakit mycosis karena jamur bisa dilakukan dengan memberi antibiotika yang dicampurkan ke dalam air minum atau pakan itik.
3. Botulismus
Penyakit botulism (limberneck) pada umumnya terjadi karena itik makan bangkai. Misalnya pemberian makanan daging bekicot yang sudah layu. Bangkai yang sudah berulat mengandung kuman yang berbahaya yaitu “clastrididium botulinium”. Kuman tersebut memproduksi racun.
Tanda-tanda itik yang terserang penyakit ini adalah leher itik seperti tidak bertulang, tidak tegap atau lunglai setelah itik memakan bangkai 1 – 3 hari. Beberapa jam kemudian setelah leher lunglai mengakibatkan kematian.
Pencegahan dilakukan dengan memelihara kesehatan lingkungan yang baik dan tidak memberi pakan yang sudah basi  (bangkai). Bila masih memungkinkan ternak itik yang sakit dapat diberikan obat-obatan pencahar agar itik mencret dan kuman beserta racunnya dapat ikut keluar dari saluran pencernaan.
Pengobatan secara tradisional yang dapat membantu menyembuhkan yaitu dengan memberikan minyak kelapa satu sendok makan dan air minum yang bersih. Minyak kelapa akan membuat itik haus dan ingin minum sebanyak-banyaknya. Jika itik banyak minum, racun dalam darah itik akan encer dan daya kerjanya berkurang, dengan demikian angka kematian dapat dihindari.





Jumat, 10 Mei 2013

PENYAKIT DEMAM 3 HARI PADA TERNAK SAPI

PENYAKIT DEMAM 3 HARI ( BEF ) PADA SAPI


       Merupakan penyakit pada sapi yang banyak sekali ditemukan dilapangan. Demam tiga hari (Three day sickness) merupakan penyakit pada sapi yang bersifat akut, dengan gejala disertai demam. Kasus yang terjadi di lapangan kebanyakan memiliki angka kesakitan yang tinggi ,akan tetapi dengan angka kematian yang rendah.
       Tiga faktor yang saling berkaitan dalam permasalahan timbulnya suatu penyakit, yaitu :  faktor agen penyakit,  hospes (ternak itu sendiri)   dan  lingkungan.
       Penyakit Demam Tiga Hari banyak ditemui pada ternak sapi dan secara umum resiko ekonomi yang ditimbulkan tidaklah besar apabila penanganan medis secara cepat telah dilakukan untuk mencegah terjadinya komplikasi dengan penyakit lain.
       Penyakit Demam Tiga Hari (Three Day Sickness) atau Bovine Ephemeral Fever (BEF) adalah suatu penyakit viral pada sapi dan kerbau ditandai dengan terjadinya demam tinggi, rasa sakit otot, dan kepincangan. Sapi yang menderita sakit ini cepat sembuh bila tanpa komplikasi. Penyakit ini biasa menyerang pada musim pancaroba atau peralihan dari kemarau ke hujan.


CARA PENULARAN
        Ada sumber yang melaporkan kalau virus tersebut dapat ditularkan melalui serangga. Walau sampai saat ini belum ditemukan penyebab ataupun pembawa penyakit BEF secara pasti, hal tersebut mungkin disebabkan karena jumlah sampel yang diperiksa tidak cukup banyak. Mungkin juga karena jangka waktu penyakit ini juga relative pendek.
       Penyakit Demam Tiga Hari disebarkan oleh Cullicoides sp. dan nyamuk. Cullicoides yang terinfeksi dapat menyebarkan penyakit mencapai jarak 2.000 km. Ada dugaan penyebaran dapat pula terjadi melalui angin.
       Masa perkembangan penyakit adalah 2-10 hari dan kebanykan penderita memperlihatkan gejala dalam 2-4 hari. Penelitian secara fluoresen antibody menunjukkan bahwa virus berkembang biak dalam sel retikulo endothelial paru-paru, limpa dan kelenjar limfe. Virus terikat dengan sel darah putih dalam darah, meskipun perkembang biakan virus dalam sel tidak ada laporan secara pasti.


GEJALA KLINIS
  • Demam tinggi mencapai 41 0C selama tiga hari
  • Hewan penderita terlihat lemah
  • Kurang nafsu makan
  • Keluar cairan dari hidung dan mulut
  • Persendian bengkak disertai dengan kekakuan otot anggota gerak sehingga menyebabkan kepincangan
  • Hewan lebih banyak berbaring
  • Pada sapi perah produksi susu turun, lebih encer, adakalanya air susu bercampur darah
  • Angka kesakitan tinggi, angka kematian rendah.
Gambar 1. Sapi terserang penyakit demam 3 hari,
            keluar cairan dari hidung dan mulut.

PENCEGAHAN
       Penyemprotan terhadap ternak sebaiknya dilakukan secara kontinyu menggunakan insektisida dan sanitasi kandang dilakukan secara rutin.Jelang pergantian musim,  meminta para peternak sapi mewaspadai penyakit Bovine Ephemeral Fever (BEF) atau demam tiga hari pada ternak sapi.


Terapi
       Pengobatan secara khusus untuk mengatasi penyakit ini tidak ada. Hewan penderita harus diusahakan agar kemungkinan terjadinya komplikasi sekunder diperkecil. Pemberian minum dengan alat ( drench dll) sebaiknya dihindari, karena dalam fase akut, beberapa penderita akan mengalami kesukaran untuk menelan.

       Penyakit – penyakit lain yang dijadikan diagnosa banding BEF adalah malignant cataral fever ( MCF ), penyakit jembrana ( sapi bali ), dan penyakit ngorok ( SE ).
       Sedangkan pengobatan yang dianjurkan adalah meningkatkan stamina kondisi tubuh dengan ruboransia seperti Biosolamin + Hematopan. Pengobatan dengan antibiotika spektrum luas seperti Oxytetraciclin dapat diberikan untuk mencegah infeksi sekunder oleh bakteri.